Dalam transfer yang mengguncangkan kancah sepakbola dunia, Lionel Messi akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Inter Miami di MLS, menolak tawaran Barcelona bahkan sebelum sang mantan bisa mengajukannya, juga berkata tidak pada megakontrak yang disodorkan klub Arab Saudi Al-Hilal. Blaugrana sampai sekarang belum berhasil lepas dari belenggu krisis finansial sepenuhnya, belenggu yang membuat mereka tak bisa memperpanjang kontrak Messi dua tahun lalu, dan yang membuat mereka tak bisa menjamin akan segera mengajukan tawaran resmi kepadanya.
Dan Messi pun sudah lelah, tak ingin berurusan dengan segala tetek bengek finansial yang menghancurkan hatinya di 2021, dan akhirnya memilih untuk menerima pinangan dari Florida.
Ia menjelaskan keputusannya dalam wawancara bersama media Spanyol SPORT dan Mundo Deportivo, bicara panjang lebar soal hubungannya dengan Barcelona, bagaimana ia tak betah di Paris Saint-Germain, plus alasan memilih Inter Miami alih-alih mandi uang di Liga Pro Saudi.
Campur aduk. Jujur tahun pertamanya berat sekali, seperti yang sudah saya sampaikan berkali-kali, atas alasan yang berbeda-beda. Di tahun kedua, pada enam bulan pertama saya merasa amat sangat baik, sangat nyaman di klub, di kota Paris, bersama keluarga. Di pertengahan musim ada Piala Dunia dan menurut saya Piala Dunia menjadi penanda bagi semua tim secara umum, menjadi penanda musim ini, mengingat turnamen sepenting itu digelar di pertengahan musim untuk pertama kalinya. Menurut saya [jadwal Piala Dunia] sangat memengaruhi musim ini.
Saya awalnya berekspektasi [masa bakti saya di Paris] ini berakhir dengan cara yang berbeda. Tapi, yah, ini adalah dua tahun yang secara umum berat untuk saya, tapi ini sudah lewat.
Ya, tentu saja, saya merindukan mereka. Apalagi di awal-awal, ketika tahun pertama terasa sangat berat untuk saya. Setelah kepergian saya, setelah bagaimana segalanya terjadi, saya tentu saja memantau mereka, menonton laga-laga mereka, dan saya selalu memeluk erat kenangan bisa berada di sana.
Saya ingin kembali, saya sangat senang membayangkan bisa kembali, tetapi setelah melalui apa yang saya alami dan pergi dengan cara seperti itu, saya tak ingin berada di situasi yang sama lagi: dibikin menunggu soal apa yang akan terjadi dan menyerahkan nasib saya kepada pihak lain.
Saya ingin mengambil keputusan saya sendiri, memikirkan diri saya sendiri, keluarga saya. Saya mendengar La Liga sudah menyetujui segalanya dan segalanya sudah tak masalah sehingga saya bisa kembali, tetapi saya juga mendengar masih ada banyak hal lain yang harus dilakukan.
Saya dengar mereka masih harus menjual pemain atau menurunkan gaji pemain dan sejujurnya saya tak ingin melalui itu lagi, atau bertanggung jawab menyelesaikan sesuatu yang terkait itu semua. Saya sudah mendapat banyak tuduhan tidak benar sepanjang karier saya di Barcelona dan sudah agak capek dengan itu, saya tak ingin melaluinya lagi.
Terakhir kali saya harus pergi, La Liga juga sempat menerima registrasi saya, tapi ternyata pada akhirnya tidak bisa terwujud. Saya takut hal yang sama akan terjadi lagi, dan saya harus pontang-panting seperti sebelumnya ketika saya harus ke sini, ke Paris, dan tinggal di hotel untuk waktu yang lama bersama keluarga. Anak-anak saya sekolah tapi masih harus tinggal di hotel... Saya ingin mengambil keputusan saya sendiri, dan itulah mengapa kepulangan saya ke Barcelona tidak terjadi. Meski saya akan dengan senang hati melakukannya, ini tak bisa diwujudkan.
Keluarga saya sangat senang ketika mendengarnya, tetapi di saat yang sama kami tak sesenang itu karena kenyataannya adalah kami masih belum tahu apa yang bisa terjadi. Tetapi tentu saja mereka sangat ingin kembali. Kami sejak awal tak pernah ingin meninggalkan Barcelona, rasanya sulit sekali, tetapi mereka juga mendukung saya dan ini adalah keputusan yang kami buat sebagai keluarga, bukan keputusan saya sendiri.
Mereka juga senang dengan perubahan baru, meski sedih harus pergi. Awalnya sulit tapi sekarang mereka sudah lebih dari sekadar beradaptasi di sini, di Paris. Mereka punya teman di sekolah dan rasanya perih harus berpisah dari semua itu. Mereka sudah besar. Terutama, Thiago sudah mengerti situasinya dan senang dengan apa yang akan terjadi di masa depan.
Entahlah. Tetapi pasti ada saja orang-orang yang tak ingin saya kembali, sama seperti waktu mereka tidak ingin saya bertahan dan akhirnya harus hengkang. Banyak orang yang saya kenal ingin saya kembali dan mereka mengungkapkannya di depan umum. Tetapi pasti ada saja orang-orang direksi yang tak ingin saya kembali, yang percaya bahwa kepulangan saya tidaklah bagus untuk klub.
Saya memutuskan akan berlabuh ke Miami. Saya belum 100 persen menyelesaikannya. Masih ada yang belum dilakukan tetapi kami memutuskan untuk melanjutkan langkah ini.
Kenyataannya adalah saya mendapatkan tawaran dari klub-klub Eropa lain, tetapi saya bahkan tak mempertimbangkannya karena satu-satunya yang saya inginkan di Eropa adalah kembali ke Barcelona. Setelah menjuarai Piala Dunia dan tak bisa ke Barca, ini sudah waktunya untuk ke Liga Amerika, mencicipi sepakbola dengan cara berbeda dan menikmati hari demi harinya. Tentu saja dengan tanggung jawab yang sama dan tekad yang sama untuk menang dan selalu melakukan segala sesuatunya dengan baik. Tetapi dengan ketenteraman yang lebih besar.
Source: goal.com