Sepakbola, seperti kehidupan, tidak hanya tentang kemenangan dan kekalahan. Ada momen ketika tim kita harus menghadapi lawan yang jauh lebih kuat.
Meski pun dapat menjadi tantangan yang menakutkan, pertandingan melawan tim yang dominan secara teknis maupun fisik dapat memberikan pelajaran berharga yang dapat diterapkan di lapangan dan dalam kehidupan sehari-hari.
Inilah mengapa menghadapi tim yang lebih kuat sering kali menjadi kesempatan untuk tumbuh dan belajar. Hal tersebut dilakukan oleh para penggawa tim nasional Indonesia ketika menghadapi Argentina, juara Piala Dunia 2022, dalam laga uji coba internasional di Jakarta, Senin (19/6) malam WIB, meski berakhir dengan kekalahan 2-0.
GOAL melihat sisi positif dari kekalahan skuad Garuda versus Argentina dan apa yang bisa dipelajari dari laga tersebut sebagai bagian dari persiapan menuju Piala Asia 2023...
Menghadapi tim yang lebih kuat seringkali membutuhkan ketahanan mental dan kesabaran yang tinggi. Dalam situasi di mana tim kita mungkin berada dalam posisi bertahan sebagian besar waktu, penting untuk tetap disiplin dan menjaga fokus dalam menjalankan tugas dan peran masing-masing. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru, tetapi tetap tenang dan bermain dengan kepala dingin.
Hal ini sudah ditampilkan Indonesia dengan cukup baik meski belum sepenuhnya berjalan optimal. Beberapa kali terlihat ngotonya Jordi Amat, Rizky Ridho, Elkan Baggott, Asnawi Mangkualam, Shayne Pattynama hingga Pratama Arhan dalam menjaga fokus mereka untuk membendung kekuatan serangan Argentina yang tetap mengerikan meski tanpa Lionel Messi, terbukti kalah dengan margin dua gol dari juara dunia bukan hal memalukan dan ini justru bisa makin menambah kepercayaan diri pasukan Shin Tae-yong di Piala Asia nanti.
Menghadapi tim yang jauh lebih kuat seringkali menguji ketahanan mental pemain. Tantangan ini mengajarkan kita untuk tidak menyerah dan tetap percaya pada kemampuan diri sendiri serta tim. Meskipun hasil akhir mungkin tidak selalu positif, tetapi kegigihan dan semangat bertarung yang ditunjukkan dalam menghadapi tim yang lebih kuat dapat membawa dampak positif pada perkembangan karakter dan mental pemain.
Dengan menghadapi Argentina selaku tim nomor satu dunia saat ini, para penggawa skuad Garuda diharapkan bisa menyikapi kekalahan dengan skor bermartabat ini dengan positif. Terbukti selama 90 menit permainan, siapa pun yang diturunkan oleh pelatih Shin Tae-yong tampak bermain sepenuh hati dan jelas hal tersebut akan berdampak baik pada masa depan timnas Indonesia yang memiliki ambisi besar untuk naik kelas tak hanya di level Asia, tapi juga dunia.
Bertemu dengan tim yang lebih kuat membutuhkan kemampuan adaptasi yang cepat. Permainan mungkin berlangsung dengan ritme yang lebih cepat, dan strategi yang dihadapi mungkin berbeda dari biasanya. Oleh karena itu, pemain harus belajar beradaptasi dengan cepat dan merespons dengan bijak terhadap perubahan kondisi permainan. Kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang berubah dapat menjadi kunci untuk membatasi keunggulan lawan dan memanfaatkan peluang yang ada.
Pilihan Shin Tae-yong yang menerapkan stretegi bertahan total di babak pertama diserap dan dijalankan dengan baik oleh para pemain Garuda, yang hanya kebobolan lewat gol indah Leandro Paredes. Sementara perubahan taktik lebih terbuka di babak kedua juga dijalankan dengan cukup baik oleh Marselino Ferdinan dan kawan-kawan, beberapa kali mampu merepotkan pertahanan Argentina. Jika aspek pemahaman taktik ini bisa dipertahankan oleh para pemain secara konsisten, bukan tidak mungkin mereka akan bisa berbicara banyak di Piala Asia mendatang.
Menghadapi tim yang jauh lebih kuat membutuhkan kejujuran dalam mengakui kelemahan dan ketidaksempurnaan tim kita. Dalam situasi ini, penting untuk menerima kenyataan bahwa kita mungkin tidak memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh lawan kita. Hal ini mengajarkan kita untuk menjadi rendah hati dan berfokus pada perbaikan diri, mengidentifikasi kelemahan tim, dan berusaha mengatasi kekurangan tersebut.
Timnas Indonesia sudah menunjukkan yang terbaik dari yang mereka bisa untuk menahan laju Argentina. Dari kekalahan ini, ada beberapa hal yang bisa dipelajari, di antaranya adalah bagaimana meningkatkan kemampuan individu mengenai skill dasar mereka, termasuk mengontrol bola, kualitas operan-operan, serta ketika mengeksekusi bola ke gawang. Masih ada ruang untuk peningkatan dan di sinilah mentalitas hingga tekad para pemain akan diuji lebih lanjut apakah mereka bisa 'naik kelas' atau tidak mengingat ke depan akan ada banyak agenda lebih besar yang akan dijalani oleh skuad Garuda.
Source: goal.com