Rodrygo mencetak dua gol, sementara Vinicius Junior membuat satu assist, membawa Real Madrid meraih kemenangan 2-1 atas Osasuna. Keduanya bekerjasama untuk menyelamatkan penampilan yang kurang baik saat Los Blancos memenangkan piala domestik pertama mereka dalam hampir sepuluh tahun terakhir.
Vinicius Junior mencetak gol pembuka bagi Madrid dua menit setelah pertandingan dimulai, melewati tiga bek Osasuna sebelum memberikan umpan kepada Rodrygo, yang melepaskan tembakan ke pojok bawah gawang. Kedua tim sama-sama memiliki peluang di babak pertama. David Alaba melepaskan satu tendangan bebas melengkung yang membentur mistar gawang dari jarak 30 meter. Osasuna mengancam melalui Ruben Pena, namun tendangannya masih dapat ditepis dari garis gawang.
Osasuna akhirnya dapat membalas satu gol, setelah mantan gelandang Madrid, Lucas Torro, melepaskan tendangan ke pojok bawah gawang dari jarak 20 meter.
Rodrygo menghancurkan harapan Osasuna untuk meraih trofi, dengan mencetak gol kemenangan pada menit ke-70 lewat tendangan chip setelah bola memantul di dalam kotak penalti Osasuna.
Terlepas dari dua gol dari Rodrygo, ini merupakan malam bagi Vinicius Junior. Sang winger tampil luar biasa sepanjang malam, menyiksa lini belakang Osasuna yang tidak mampu memberikan jawaban. Di akhir pertandingan, ia terus berputar, melesat, dan menendang bola dengan sangat baik - sebuah penampilan kelas dunia dari seorang pemain yang sangat menyukai pertandingan-pertandingan besar.
Madrid telah keluar dari perebutan gelar La Liga tahun ini, dan harus mencari tempat lain untuk meraih trofi. Pada Sabtu (6/5), mereka berhasil mendapatkan satu. Dengan pertandingan leg pertama semi-final Liga Champion lawan Manchester City yang akan segera berlangsung, perhatian akan segera beralih ke laga berikutnya.
Thibaut Courtois (6/10):
Tidak banyak yang dapat dilakukan. Terlalu banyak melakukan satu atau dua umpan.
Dani Carvajal (8/10):
Menghalau satu tendangan dari garis gawang dan melakukan tekel yang sangat penting untuk mencegah Osasuna mencetak gol. Salah satu penampilan terbaiknya musim ini. Terlihat kelelahan di akhir pertandingan.
Eder Militao (6/10):
Dikritik pelatih dalam beberapa pekan terakhir atas serangkaian penampilan buruk. Tidak terlalu berkelas di sini, terutama dalam penguasaan bola, namun tetap tampil sederhana di lini belakang.
David Alaba (6/10):
Tendangan bebasnya membentur mistar gawang dari jarak 30 meter. Tampil solid sebagai bek tengah sebelum berpindah ke sisi kiri.
Eduardo Camavinga (7/10):
Penampilan impresif lagi sebagai bek kiri bagi seorang pemain yang terus bersikeras bahwa ia bukanlah seorang bek kiri. Bergeser ke posisi gelandang bertahan untuk membantu tim.
Federico Valverde (7/10):
Sedikit campuran dari kedua hal tersebut. Sangat mantap dalam penguasaan bola dan tidak takut untuk melepaskan tembakan dari jarak jauh, namun hanya memainkan empat umpan ke sepertiga akhir.
Aurelien Tchaoumeni (7/10):
Melakukan tekel dan memburu bola dengan baik. Juga cukup mengesankan dalam hal distribusi. Namun, memudar di babak kedua.
Toni Kroos (6/10):
Menyelesaikan umpan terbanyak dalam pertandingan ini, namun ia yang mencetak gol bagi Osasuna.
Rodrygo (8/10):
Mencetak dua gol untuk memenangkan pertandingan bagi Madrid. Malam yang mengesankan bagi seorang pemain yang terus tampil impresif di panggung besar.
Karim Benzema (5/10):
Apa yang salah saat ini? Menciptakan beberapa peluang, sesekali kehilangan penguasaan bola.
Vinicius Junior (9/10):
Luar biasa sejak awal. Mengatur gol pembuka Rodrygo dengan keterampilan dan pemotongan yang luar biasa. Terlibat dalam gol kedua dengan satu aksi impresif. Menakutkan lini belakang Osasuna dengan kecepatan dan tipu dayanya sepanjang malam.
Antonio Rudiger (6/10):
Perkenalan yang aneh dengan 20 menit bermain.
Luka Modric (6/10):
Kembali dari cedera dan tampil sebagai pemain pengganti selama sepuluh menit.
Marco Asensio (N/A):
Tidak ada waktu untuk memberikan dampak.
Carlo Ancelotti (7/10):
Sedikit merombak susunan pemain, dengan memainkan Valverde sebagai gelandang tengah saat Luka Modric absen. Pendekatan yang dilakukannya terbukti cukup solid, meskipun sebuah kesalahan di babak kedua membuat Osasuna kembali unggul. Namun, mereka berhasil mencetak gol kemenangan dan bermain dengan tenang di menit-menit akhir. Satu trofi telah hilang, Manchester City di semi-final Liga Champion berusaha menghalangi langkah mereka.
Source: goal.com
