Sepakbola Indonesia kadang tak terduga, termasuk pembatalan kompetisi pada 2015 karena sanksi dari FIFA kepada PSSI.
Hal tersebut berandil pada kepindahan beberapa pemain Indonesia ke Timor Leste, seperti Boaz Solossa dan Oktovianus Maniani.
Selain itu, ada juga Dedy Gusmawan yang tiba-tiba bermain di Myanmar. Terkini, Rafli Mursalim yang sempat mendapat sorotan bersama timnas Indonesia junior bermain di Kamboja.
Goal coba mengingat kembali kepindahan yang terasa aneh, tanpa mengecilkan kepindahan tersebut sebagai prospek yang tidak bagus. Baik kepindahan ke sesama klub Indonesia, atau pun ke klub luar negeri
Dedy Gusmawan mencoba peruntungan ke Liga Myanmar, negara sesama Asia Tenggara yang bisa dibilang liganya tak lebih baik dari Indonesia.
Tapi pada saat itu, tidak ada pilihan lain untuk pesepakbola Indonesia karena kompetisi Indonesia dibatalkan karena sanksi pembekuan dari FIFA.
Dedy membela Zeyar Shwe Myay FC, yang main di kasta teratas Liga Myanmar. Durasinya pun lumayan, ia satu setengah musim bersama klub tersebut.
Selama berkiprah di Indonesia, Dedy membela Seman Padang, Mitra Kukar, Persita Tangerang, PSS Sleman hingga kini bersama Malut United di kompetisi Liga 2.
Kepindahan Dedy ke Myanmar adalah sebuah sejarah, karena dia adalah pemain Indonesia pertama yang main di sana, dan mungkin satu-satunya.
Sepakbola Timor Leste mulai hidup secara perlahan, termasuk dengan keberadaan kompetisi di sana. Boaz Solossa turut meramaikan, yakni pada 2015.
Sama seperti Dedy, Boaz merumput di negeri seberang karena kompetisi sepakbola Indonesia sedang hiatus akibat sanksi FIFA.
Striker legendaris Indonesia ini tidak sendirian ke Timor Leste, ada juga Oktovianus Maniani, Imanuel Wanggai, Patrich Wanggai, hingga Titus Bonai.
Ketika masih aktif bermain, Bambang Pamungkas tentunya identik dengan Persija Jakarta. Ia berkembang dan matang di sana, hingga jadi andalan timnas Indonesia.
Tapi pada 2014, Bambang menyeberang ke Bandung, namun bukan untuk Persib. Ia membela Pelita Bandung Raya, setelah musim sebelumnya Persija mengalami kesulitan finansial.
Prestasi Bepe di PBR tidak buruk, bahkan klub yang dijuluki The Boys Are Back itu bisa menggapai semi-final Indonesia Super League.
Ini adalah momen kebangkitan Iqbal, pemain menjanjikan timnas Indonesia U-19 yang sempat mengalami cedera yang cukup berat.
Iqbal menjajal peruntungan di Korea Selatan dalam kondisi mencari kebangkitan, dengan membela tim Liga 3 di sana, Cheongju FC.
Pihak yang mendukung Iqbal serta membawanya ke Korea Selatan patut diapresiasi, karena Iqbal sekarang sudah nampak menemukan bentuknya lagi.
Setelah Cheoungju, Iqbal ke Persita Tangerang, dan kini ia jadi bagian penting Persebaya Surabaya racikan Aji Santoso.
Source: goal.com