Untuk beberapa penggemar sepakbola, libur musim kompetisi adalah bagian dari kalender yang paling mereka nantikan, karena itu hanya berarti satu hal: Saatnya transfer! Selama beberapa minggu dan bulan ke depan, nama-nama terbesar akan dikaitkan dengan klub-klub terbesar, dengan spekulasi yang akan berkembang pesat.
Kita semua tahu bahwa beberapa transfer berjalan dengan baik untuk semua pihak yang terlibat, tetapi ada banyak di mana setidaknya salah satu klub, atau bahkan pemain, bertanya-tanya apa yang mungkin terjadi seandainya mereka membuat keputusan yang berbeda saat berada di meja negosiasi.
GOAL siap memastikan Anda tahu mana saja transfer terbesar dan terbaik. Sepanjang jendela musim panas, kami akan menilai setiap transaksi yang tercapai.
Bagi Bayern: Satu komponen dari transaksi jual-beli genius klub. Bayern berhasil mendatangkan Kim Min-jae, pemain juara Serie A yang juga diminati Manchester United, dan secara efektif membiayai perekrutan bek Korea Selatan itu dengan melego salah satu pemain paling rentan cedera di jagat sepakbola. Die Roten memperkuat lini belakang dengan mengenyahkan titik terlemah mereka. Manuver brilian. Rating: A
Bagi PSG: Perjudian masif. Kita tahu bahwa Lucas Hernandez adalah bek yang bagus dan serbabisa saat sepenuhnya fit - tapi kapan dia pernah benar-benar dalam kondisi prima?! Di usia 27 tahun, belum sekali pun Hernandez melakoni lebih dari 27 penampilan liga dalam semusim sepanjang kariernya sejauh ini. Ia hanya membukukan 84 laga sebagai starter dalam empat tahun di Munich. PSG terlihat lebih bijak dan hati-hati melangkah di bursa musim panas 2023 sejauh ini, tapi transfer ini berisiko tinggi. Mampu berperan sebagai bek tengah sekaligus bek sayap, Hernandez bisa saja jadi rekrutan sukses - dan semoga demikian. Tapi partisipasinya di Piala Dunia 2022 berakhir dengan air mata dan, sayangnya, transfer ini juga bisa berakhir getir. Rating: D
Bagi Hernandez: Keberuntungan tingkat tinggi. Hernandez patut bersyukur masih ada tim yang bersedia membayar mahal untuk servisnya, apa lagi tim tersebut berstatus kampiun Prancis. Ia tentunya senang menyambut kans kembali ke negara asalnya dan akan berharap akhirnya dapat mengatasi problem kebugaran yang selama ini menghantui kariernya. Jika itu yang terjadi, Hernandez bakal menunjukkan kenapa dulu Bayern bersedia mengangkutnya ke Munich dengan banderol mewah €80 juta. Rating: A
Bagi West Ham: Rezeki nomplok! Rekor transfer termahal Inggris ini menghasilkan mega profit untuk The Hammers dari seorang pemain yang mereka datangkan kala remaja setelah ia dilepas Chelsea. Gelar UEFA Europa Conference League, trofi Eropa pertama West Ham setelah hampir 60 tahun, jadi persembahan terakhir Rice. Secara objektif, sepertinya tidak ada satu pun pakar transfer yang beranggapan Rice layak dihargai sedemikian tinggi, dan inilah yang bikin senyum kubu West Ham makin lebar. Benar-benar transaksi impian bagi sebuah klub kelas menengah. Rating: A
Bagi Arsenal: Rekrutan kolosal. Arsenal harus berhadapan dengan kekuatan finansial Manchester City dalam perburuan servis Rice dan berhasil keluar sebagai pemenang. Fakta tersebut menjadikan ini transfer yang luar biasa penting buat The Gunners. Setelah kembali membuktikan diri sebagai kekuatan besar di lapangan musim lalu, kini Arsenal juga menunjukkan taji di luar lapangan. Terserah apa kata orang tentang biaya transfer Rice, atau soal keterbatasannya sebagai pemain, nyatanya dia salah satu gelandang bertahan terbaik di Premier League dan merepresentasikan upgrade signifikan dari Thomas Partey. Bukan tanpa alasan Rice jadi target transfer utama Mikel Arteta - dan terlepas dari persaingan dengan Man City, Arsenal berhasil mendapatkan buruan mereka. Jika Rice pada akhirnya dapat membantu The Gunners mengakhiri dua dekade puasa gelar liga musim panas tahun depan, nilai transfernya tidak akan terasa mahal. Rating: A
Bagi Rice: Pilihan tepat. Garansi trofi menantinya di Etihad, tapi jaminan kesempatan bermain ada di Emirates - dan itulah yang persis dibutuhkan Rice pada titik kariernya saat ini. Kita tahu Rice memiliki segala modal untuk menjelma jadi gelandang kelas dunia; ia menegaskan itu di Euro 2020. Tapi di West Ham ia dengan cepat tumbuh menjadi 'ikan yang sangat besar di kolam kecil'. Puja-puji sebagai the next big thing kerap diterima Rice, sementara performa buruknya dalam beberapa laga diabaikan. Tapi kini ia tak bisa lagi bersembunyi. Rice adalah pemain Inggris termahal sepanjang masa dan, Jack Grealish bisa jadi saksi, tidaklah mudah menanggung tekanan yang datang bersama label tersebut. Tapi, di atas kertas Rice seharusnya dapat menembus tim inti pilihan Mikel Arteta dengan mulus, dan ia memiliki talenta serta karakter untuk menjadi kapten masa depan Arsenal. Sekarang, ia hanya harus membuktikannya di lapangan. Rating: A
Bagi RB Leipzig: Satu lagi bukti dari kecerdikan strategi transfer mereka. Nkunku dibeli Leipzig dari Paris Saint-Germain empat tahun silam dengan biaya hanya €13 juta, dan kini mereka menjualnya seharga hampir lima kali lipat nominal tersebut. Tentu yang jadi masalah untuk Leipzig sekarang adalah bagaimana menggantikan seorang pemain yang piawai mencetak sekaligus mengkreasi gol, tapi dalam dekade terakhir ini justru Die Roten Bullen telah membuktikan bahwa mereka paham cara menemukan dan membina talenta muda. Nkunku hanya cerita sukses terbaru mereka dalam aspek tersebut. Rating: A
Bagi Chelsea: Akhirnya, transaksi yang cukup baik oleh The Blues. Sebelumnya para pemilik baru Chelsea dengan cepat mendapat reputasi sebagai operator terburuk bursa transfer di dunia sepakbola, membayar kemahalan untuk satu demi satu pemain dalam salah satu aktivitas pembelanjaan terbesar - dan paling sembrono - sepanjang sejarah. Kendati tak ada yang tahu pasti bagaimana sepak terjang Nkunku nantinya di Stamford Bridge, segala indikasi yang ada dalam transfer ini menjurus ke arah positif. Memang, dia sempat dihantui masalah cedera musim lalu, selain itu Nkunku juga masih tanpa gol dalam sepuluh penampilannya untuk timnas Prancis. Dan meski £53 juta adalah jumlah yang besar, itu bukan banderol yang buruk untuk ukuran Pemain Terbaik Bundesliga 2021/22, dan pencetak gol terbanyak musim lalu - bersama Niclas Fullkrug. Kita sederhanakan saja begini: Todd Boehly cs. sudah sering sekali membayar ketinggian untuk kualitas lebih rendah dalam setahun terakhir ini. Rating: A-
Bagi Nkunku: Nkunku jelas ingin menguji diri dalam liga yang diyakininya terberat di dunia - ini sudah ditegaskannya pada komentar pertamanya sebagai pemain baru Chelsea - dan ia punya modal kekuatan dan kecepatan untuk berjaya di Inggris. Tapi apakah Chelsea klub yang tepat untuknya? Terlalu dini untuk menjawab itu, mengingat mereka tengah dalam fase buram saat ini. Pengangkatan Mauricio Pochettino sebagai juru taktik terasa seperti sebuah langkah tepat dan klub tentunya berharap ia akan meningkatkan permainan Nkunku ke level yang lebih tinggi, sebagaimana yang telah dilakukannya dengan pemain seperti Christian Eriksen dan Son Heung-min di Tottenham. Namun, masih belum sepenuhnya jelas di posisi mana si serbabisa Nkunku akan ditempatkan. Jadi, meski banyak hal positif terpancar dari transfer ini mengingat Chelsea memang sangat membutuhkan sosok pencetak gol andal, masih harus dinanti apakah potensi kelas dunia Nkunku akan terwujudkan di London Barat. Rating: B
Bagi PSG: Pukulan besar. Namun, pada akhirnya, PSG telah menempatkan diri mereka dalam posisi berbahaya sehubungan dengan peraturan Financial Fair Play dengan memberikan begitu banyak uang untuk gaji tiga penyerang superstar. Salah satunya memang harus pergi musim panas ini dan tidak mungkin PSG melepaskan Kylian Mbappe, landasan dari seluruh proyek mereka, sementara mereka masih belum dapat menemukan pembeli untuk Neymar. Dalam hal ini, kepergian Messi tidak dapat dihindari dan yang luar biasa adalah, para penggemar senang melihat GOAT pergi, mengingat dia datang untuk mewakili semua yang mereka benci tentang klub mereka. Jadi, setidaknya dia keluar dari tagihan gaji klub, yang berarti PSG tidak diragukan lagi dapat membelanjakan dana yang mereka hemat. Rating: C
Bagi Inter Miami: Transfer terbaik abad ini! Inter Miami tidak memiliki tim yang bagus. Mereka saat ini terbawah di Wilayah Timur MLS. Juga bukan klub yang dikelola dengan baik. Phil Neville diizinkan untuk melatih tim selama lebih dari dua tahun. Itu memberi tahu Anda semua yang perlu Anda ketahui tentang David Beckham dan sesama pemiliknya. Namun mereka masih berhasil melakukan transfer terbesar dalam sejarah MLS - meskipun ada persaingan ketat untuk mendapatkan jasanya dari Arab Saudi. Apakah Messi masih berada di puncak kekuatannya? Tentu saja tidak. Tapi dia tetap seorang pesepakbola yang hebat, seperti yang dia buktikan dengan menginspirasi Argentina untuk meraih puncak kejayaan di Piala Dunia 2022 tujuh bulan lalu. Kehadirannya tak hanya akan mengubah wajah Miami tapi juga MLS. Rating: A
Bagi Messi: Langkah yang cukup cerdik. Jelas, dia bisa mendapatkan lebih banyak uang dengan pindah ke Arab Saudi, tetapi dia masih mendapatkan gaji yang cukup besar untuk dirinya sendiri selama beberapa tahun ke depan. Harapannya adalah Messi akan mendapat kesempatan lagi kembali ke Liga Champions. Dia berkata pada dirinya sendiri bahwa dia sangat ingin memenangkan gelar kelima - tetapi itu jelas tidak benar. Terbukti, satu-satunya tujuan kariernya yang tersisa adalah menjadi kapten negaranya di Piala Dunia 2026, yang akan digelar di AS, Meksiko, dan Kanada. Bergabung dengan Miami memberi Messi peluang bagus untuk mewujudkan impian itu, mengingat MLS jauh lebih tidak menuntut, secara fisik, daripada 10 liga Top Eropa mana pun, dan dia akan merasa betah di Amerika Serikat pada saat turnamen bergulir. Rating: B
Source: goal.com