Juventus lolos ke Europa Conference League setelah finis di urutan ketujuh di Serie A Italia musim lalu setelah pengurangan sepuluh poin, tapi mereka tidak akan lagi mengambil tempat di kompetisi tersebut. Selain larangan itu, mereka juga didenda €20 juta (£17 juta/$22 juta) oleh badan sepakbola Eropa.
Juventus dijatuhi hukuman awal 15 poin oleh Federasi Sepakbola Italia (FIGC) atas skandal 'Plusvalenza' di mana mereka melebih-lebihkan nilai pemain tertentu yang mereka jual untuk menyeimbangkan pembukuan. Hukuman itu kemudian dibatalkan di tingkat banding sebelum hukuman baru dijatuhkan, dengan hukuman dikurangi menjadi sepuluh poin, bukan 15 poin. Hal itu sudah cukup untuk membuat Juve keluar dari tempat di Liga Champions dan masuk ke Liga Conference.
Presiden Juve Gianluca Ferrero mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kami menyesali keputusan UEFA. Kami tidak sependapat dengan interpretasi yang diberikan atas pembelaan kami, dan kami tetap yakin akan keabsahan tindakan kami dan keabsahan argumen kami. Namun, kami telah memutuskan untuk tidak mengajukan banding atas keputusan ini."
"Mengajukan banding, mungkin ke level penilaian lain, dengan hasil dan waktu yang tidak pasti, akan meningkatkan ketidakpastian sehubungan dengan partisipasi kami pada akhirnya di Liga Champions 2024/25."
Juventus sekarang akan absen dari kompetisi Eropa untuk pertama kalinya sejak musim 2011/12. Kurangnya pendapatan dari kompetisi UEFA dapat memaksa klub untuk menjual salah satu bintang besar mereka, mungkin salah satu dari Federico Chiesa atau Dusan Vlahovic.
Klub harus mengurangi utang klub dan mematuhi FFP selama tiga tahun ke depan, dengan kerugian tidak boleh melebihi €60 juta (£51 juta/$66 juta) selama periode tersebut.
Source: goal.com