"Memiliki Romero di belakangku adalah hal yang hebat bagiku. Dia selalu menyemangatiku untuk menyerang dari atas, karena Romero suka bermain satu lawan satu dengan lawannya. Berkat itu, aku terbiasa tidak mengkhawatirkan apa yang terjadi di belakangku dan Itu hal yang bagus untuk pemain menyerang,” kata Messi kepada Telemundo pada 11 September.
Messi mencetak satu-satunya gol melalui tendangan bebas dari tembok, membantu Argentina menang 1-0 melawan Ekuador pada laga pembuka babak kualifikasi Piala Dunia 2026 di Amerika Selatan pada 8 September. Meski harus berjuang keras, ini adalah awal yang baik bagi sang juara bertahan dalam perjalanannya mempertahankan Piala Dunia. Besok pagi, 13 September waktu Hanoi, Argentina akan melakoni laga selanjutnya, bertandang ke Bolivia.
Seperti biasa, Messi terangkat ke awan setelah mencetak gol penentu. Namun, penyerang berusia 36 tahun itu menilai pemain terbaik tim Argentina adalah Romero. Menurut data Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA), gelandang yang bermain untuk Tottenham ini memimpin dalam jumlah perolehan bola (12), jumlah duel sukses (11), jumlah tekel (7), dan jumlah tekel. .Pertempuran udara yang sukses (4) dan tingkat akurasi passing (98%).
“Saya pikir Romero saat ini adalah bek nomor satu dunia. Dia bermain sangat baik dan menjadi pemain terbaik dalam kemenangan melawan Ekuador,” tambah Messi tentang rekan setimnya.
Penampilan Romero membantu Argentina menjaga clean sheet menghadapi serangan balik berbahaya Ekuador. Namun, menurut media Argentina, bek berusia 25 tahun itu mungkin mengalami cedera dan kemungkinan besar tidak akan tampil dalam pertandingan Bolivia.
Pada laga selanjutnya, Argentina mendapat tantangan saat harus bermain di Estadio Hernando Siles yang berada lebih dari 3.600 meter di atas permukaan laut. Untuk membantu pemain beradaptasi dengan udara tipis di sini, AFA telah melengkapi setiap anggota tim dengan tangki oksigen pribadi. Beberapa pemain seperti Nicolas Tagliafico atau Sergio Romero telah mengambil foto dan memamerkan perangkat ini di jejaring sosial.
Usai pindah ke Inter Miami, Messi terus bersinar. Namun seiring dengan itu datanglah hilangnya kekuatan fisiknya. 10 tahun lalu, saat masih berada di puncak kariernya, Messi muntah-muntah saat bermain bersama Argentina di Bolivia. Oleh karena itu, laga selanjutnya akan menjadi tantangan besar bagi penyerang berusia 36 tahun itu jika diturunkan.
Source: vnexpress.net