Pada menit ke-113 final Asia Tenggara U23 tanggal 26 Agustus, bek Haykal Alhafiz dan Hong Phuc bergegas berebut bola di tepian. Hong Phuc mematahkan bola, lalu melompat menghindari saat lawan mengangkat kakinya. Namun saat terjatuh, bek asal Vietnam itu mengayunkan lengannya ke belakang dan mengenai wajah Haykal. Pemain asal Indonesia itu kesakitan sehingga harus meminta dokter yang merawatnya dan keluar untuk istirahat sejenak sebelum kembali bermain.
Wasit Jepang Hiroki Kasahara tidak memberikan penalti atas perilaku Hong Phuc, namun banyak penonton yang mengira bek berusia 20 tahun itu sengaja bermain buruk. Pak Qosasi adalah presiden Madura United - klub yang menyumbangkan pemainnya ke Indonesia untuk menghadiri turnamen tersebut. Usai pertandingan, ia menulis di Instagram : "Jika Hong Phuc tidak didenda oleh AFF, Indonesia perlu angkat bicara dan mempertimbangkan untuk berhenti mengikuti turnamen Asia Tenggara. Setelah memukul wajah Haykal, seharusnya dia datang untuk meminta maaf dan menunjukkan rasa hormat. ."
Warga Indonesia juga marah dengan kelakuan Hong Phuc, sehingga mereka mendatangi akun Instagram pembela untuk menghina. Foto terbaru Hong Phuc mendapat hingga 35.000 komentar dari akun Indonesia, membuat akunnya kini tak lagi ditemukan di media sosial.
Beberapa menit setelah situasi tersebut, Haykal pun melompat ke rantai untuk menendang kaki striker Nguyen Dang Duong sebagai balasan. Kali ini wasit memberikan penalti dan memberikan kartu kuning kepada Haykal. Pak Kasahara harus mendapat delapan kartu kuning di pertandingan ini, tiga untuk Vietnam dan lima untuk Indonesia.
Final juga memiliki banyak situasi di mana para pemain bermain buruk, kemudian saling membalas, tetapi tidak ada gol yang tercipta. Kedua tim harus melakukan adu penalti, dan hasilnya ditentukan pada set keenam, ketika tendangan kiper Ernando Ari berhasil ditepis rekannya Quan Van Chuan. Kemudian, gelandang berusia 18 tahun Thai Ba Dat mencetak gol untuk memastikan kemenangan 6-5 , membantu Vietnam menjadi tim pertama yang mempertahankan kejuaraan Asia Tenggara U23.
Indonesia pun sempat mempertimbangkan untuk mencoret AFF, pada turnamen AFF U19 di Jakarta pada Juli 2022. Pasalnya, mereka tidak puas dengan cara Vietnam dan Thailand bermain tanpa sportivitas di babak terakhir penyisihan grup, hingga saling imbang dan memimpin ke semifinal sementara tuan rumah tersingkir. Federasi Sepak Bola Indonesia kemudian juga mengadu ke AFF, bahkan mempertimbangkan kemungkinan keluar dari sepak bola Asia Tenggara untuk menjadi anggota Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF).
Source: vnexpress.net