Friday, November 22, 2024 - 08:17:34 AM

10 Momen Yang Bikin Liverpool TERJUNGKAL Dalam Pacuan Empat Besar & Gagal Ke Liga Champions

Blog
|
May 27, 2023

Seperti kata Mohamed Salah, Liverpool bahkan tak mampu meraih "standar minimal" mereka musim ini. Kalau setahun lalu Anda memprediksi bahwa pasukan Jurgen Klopp bakal finis di luar zona Liga Champions, Anda akan dituduh sebagai fan Manchester United. Tetapi, sepakbola bekerja dengan cara yang misterius.

Berada di ambang quadruple musim lalu, The Reds musim ini bahkan tak bisa menembus empat besar Liga Primer Inggris. Awal musim amburadul mereka ternyata tidak terhenti, dan ketika musim dingin selesai, Liverpool sudah terperosok ke papan tengah, berdoa mendapatkan mukjizat yang pada akhirnya tak pernah tiba.

Sebuah pukulan besar bagi tim yang berkontes di tiga dari lima final Liga Champions terakhir sebelum yang tahun ini, dan dampaknya akan sangat terasa bagi masa depan mereka.

Namun, Liverpool tak boleh mengeluh. Karena sepanjang musim ini, mereka memang sama sekali tidak cukup bagus dan hanya bisa menyalahkan diri sendiri. Inilah momen-momen di mana The Reds mengacauakan misi empat besar mereka...

Bursa transfer musim panas

Kebanyakan sudah bisa menduga kehancuran ini ketika jendela transfer ditutup di akhir Agustus. Liverpool gagal memperbaiki kekurangan skuad mereka di musim panas.

Mereka sebenarnya aktif di bursa, merampungkan transfer dua youngster menjanjikan Fabio Carvalho dan Calvin Ramsay, dan memecahkan rekor transfer mereka dengan mendatangkan Darwin Nunez dari Benfica.

Tetapi keengganan mereka merekrut gelandang kelas atas, meski jelas-jelas kentara bahwa itulah titik lemah mereka, benar-benar bikin tak habis pikir. Yang lebih 'membagongkan' lagi adalah, di saat-saat terakhir bursa transfer dan cedera yang semakin menggunung, mereka memutuskan untuk meminjam Arthur Melo dari Juventus. Ia hanya mencatatkan 13 menit penampilan di tim utama selama delapan bulan di Merseyside.

Start tersendat

Setelah mendapatkan 90 poin lebih dalam tiga dari empat musim sebelum ini, tetapi hanya sekali keluar sebagai juara, Liverpool tahu betul bahwa kesalahan terkecil pun akan dihukum oleh sang hegemon, Manchester City.

Maka ketika mereka hanya mendapatkan dua poin dari tiga laga pertama musim ini, sinyal alarm sudah berdering. Liverpool terlihat amat buruk saat ditahan Fulham di pekan pembuka, tak bisa menembus Crystal Palace di Anfield, dan lalu, yang paling menyebalkan bagi mereka, dipermalukan Manchester United di Old Trafford. Tujuh poin melayang dalam sekejap mata. Takdir mereka sudah tersegel sejak awal.

Kartu merah Nunez

Setelah Nunez mencetak gol sebagai pemain pengganti ke gawang Manchester City dan Fulham, Kopites pun menanti debut Anfield-nya kontra Crystal Palace dengan penuh harap. Tetapi, striker Uruguay itu malah disorot karena alasan yang tak menyenangkan, setelah termakan provokasi Joachim Andersen.

Tandukannya pada Andersen berujung kartu merah langsung, yang berarti larangan tanding tiga laga, sehingga ia kehilangan kesempatan untuk membangun momentum di awal karier Liverpool-nya.

Digilas Man City

Kalau Klopp butuh mengidentifikasi SATU laga saja untuk menekankan separah apa kerusakan yang menjangkiti tim racikannya, maka inilah laga yang sempurna. City 'OTW' meraih gelar kelima dalam enam tahun, Liverpool 'OTW' finis kelima. Enggak level, bos.

Bahkan ketika Salah membawa The Reds unggul duluan di babak pertama, semua sudah menduga mereka tak akan bisa mempertahankannya. Julian Alvarez menetralkan skor sebelum turun minum, lalu Kevin De Bruyne membalikkan keadaan, sebelum Ilkay Gundogan dan Jack Grealish menunjukkan kelas Man City. Liverpool kacau tak beraturan, kalah cepat, kalah kuat, kalah terlatih, kalah segalanya.

Liga Europa, Liverpool datang!

Source: goal.com

Bagikan Melalui:
Contact Us